Monday, October 29, 2007

Buah yang tidak punya idealisme jelas

Aneh?

Mungkin aneh bagi yang belum pernah mendengar istilah tersebut diatas. Tapi bagi yang sudah akrab dengan tabulapot alias tanaman buah dalam pot, itu bukan lagi istilah baru. Jerpaya (aka. Jeruk Pepaya) adalah buah jeruk yang ukurannya oversize bagi kebanyakan jeruk 'normal', walaupun juga tidak sebesar buah Pepaya.

Jeruk ini dalam istilah kuliner lebih dikenal sebagai jeruk sukade. Tanaman jeruk sukade berbentuk perdu. Buahnya serba menyimpang dari pakemnya sebagai jeruk. Ia disebut jeruk sukade karena kulit buahnya yang tebal dimanfatkan sebagai manisan yang pada zaman Belanda dulu terkenal sebagai sukade. Jeruk sukade juga sering dipakai untuk campuran pembuatan kue. Buah jeruk sukade besar, pada ujungnya terdapat nipple yang menonjol seperti pusar yang besar. Karena kulit buahnya tebal, daging buahnya jadi sedikit sekali. Saat masak kulit buahya msih tetap hiaju. Jeruk sukade juga dapat diambil minyak atsirinya.

Trus kenapa saya tiba-tiba menulis ttg Jerpaya alias jeruk sukade ini? Beginilah kisahnya.

Hari minggu kemarin saya pulang ke Temanggung. Temanggung adalah rumah saya semasa kecil hingga menjelang masuk kuliah. Rumah kami di Temanggung tidak bisa dibilang besar, tetapi ibu (alm.) punya sebidang kecil tanah yang memang didedikasikan untuk domestic vegetation. Macem-macem deh yang ditanam almarhum ibu saya dulu. Mulai dari tanaman bunga anggrek (species loh, bukan hybrid. And I'm so proud of this fact), amarilys dkk sampai cemara.

Beberapa bulan (atau tahun ya?) sebelum ibu meninggal, beliau mencoba-coba menanam 2 tanaman baru di lahan kecil kami tersebut. Yang pertama adalah mangga apel. Sounds confusing yak. Tanaman kok idealisnya ndak jelas, mau jadi mangga atau mau jadi apel. Ibu sempat mencicip buah pertama mangga apel ini. Saya juga sempat kebagian, soalnya waktu itu pas cuti kami pulang kampung. Enak banged, euy... Gak kayak apel gak kayak mangga. Buah ndak jelas tapi enak deh.

Trus tanaman yang kedua (yang juga tidak punya idealisme jelas) adalah Jerpaya ini. Nah, semenjak ditanam, pohon ini belum pernah berbuah. Buah pertama baru keluar sekitar 2 bln yll, which means hampir 2 thn semenjak kepergian ibu. Kadang tetangga-tetangga suka pada terharu melihat tanaman yang kini berbuah cukup banyak itu. Inget sama almarhumah yang begitu care dan sayang serta berharap sekali melihat tanaman Jerpaya ini berbuah.

Pulang kemarin, saya sempatkan petik satu buahnya. Iseng2 saya potong dan saya cicip. Rasanya? Bweehhhh.......

Kalau ada yang penasaran perihal 'tampang' jeruk yang tidak punya idealisme ini, saya attach-kan gambarnya. Please enjoy...

No comments: