Sunday, September 30, 2007

Kenapa ayam menyeberang jalan?

Sudah tanggal 30 Sept. Besok sudah bulan baru, bisa posting lagi. Ini ada joke lucu dari eks teman2 kerja saya dulu (Terima kasih ya teman2ku, para engineer yang masih berada di jaman ke'kelam'an... he he he, no offend yak..!!)

Sebenarnya mungkin sesuatu yang sudah tidak terlalu lucu banget. Judulnya adalah Kenapa Ayam Menyeberang Jalan?

Begini jawabannya :

*Guru TK : supaya sampai ke ujung jalan

*PLATO : untuk mencari kebaikan yang lebih baik

*POPE : hanya Tuhan yang tahu

*POLISI : beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa

*ARISTOTELES : karena merupakan sifat alami dari ayam

*KAPTEN JAMES T.KIRK : karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi

*MARTIN LUTHER KING, JR : saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyebrang jalan tanpa mempertanyakan kenapa

*MACHIAVELLI : poin pentingnya adalah ayam menyebrang jalan! Siapa yang peduli kenapa! Akhir dari penyebrangan akan menentukan motivasi ayam itu

*FREUD : fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu menunjukkan ketidaknyaman seksual kalian yang tersembunyi

*GEORGE W.BUSH : kami tidak peduli kenapa ayam itu mnyeberang! kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami.tidak ada pihak tengah di sini!

*DARWIN : ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.

*EINSTEIN : Apakah ayam itu meyebrang jalan atau jalan yang bergerak dibawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri

*NELSON MANDELA : Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyebrang jalan! dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati

* THABO MBEKI : kita harus mencari tau apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan

*MUGABE : Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam2 veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan inggris yang berjanji akan mereformasi jalan itu. Kami tidak akan berhenti sampai ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk diseberangi dan punya kemerdekaan untuk menyeberanginya!

*ISAAC NEWTON : Semua ayam di bumi ini kan menyebrang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.

Bagi saya yang setiap hari hanya berkomunikasi dengan anak-anak dan ibu2 rumah tangga 'normal', joke ini ha ha ha banged deh....

Friday, September 28, 2007

Hiatus

Whaaaa.... barusan saya check Speedy Alert dari Telkom. Ternyata tagihan saya untuk bulan ini sudah overquota.

Terpaksa deh saya stop dulu blogging-nya sampai masuk bulan Oktober nanti. Hu hu hu, sedih deh.... Habis mau bagaimana lagi? I just feel not doing thing wisely, and it makes me a bit guilty.

Thursday, September 27, 2007

Mama, kapan mama hamil lagi?

Begitulah Daffa sering mengatakannya pada saya. Dia bilang, kepengin punya adik perempuan 2 orang. Satu mau dikasih nama Putri Yue, dan yang satu lagi mau dikasih nama Katara ... He he he.... dasar keluarga pecinta Avatar, The Legend of Aang !

Trus, suatu ketika saya coba menanyakan padanya: "Trus Nino gimana dong kalau kita punya bayi lagi?"

"Nino dikasih sama orang aja..."

Waaakkkss...!!@@#$!! Sungguh..., itu bukan saya yang ajarin.....

Trus, tadi pagi waktu kami belanja di Amplaz, kebetulan di sebelah kami ada ibu hamil. Kebetulan ibu itu memang seger dan sexy (sexy a la bumil, of course...). Eh, si Daffa yang enggak berenti2nya ngeliatin ibu itu. Dalam hati kepengen kali ya ngelihat emaknya kayak si bumil nan cantik itu...

Yahh, nanti lah, Nak. Tunggu ayahmu pulang dari merantau demi segenggam intan untuk kita semua

Tuesday, September 25, 2007

My son's girlfriend

Sebenarnya saya sudah mau menulis ttg ini long time a go. Tapi selalu saja terlupa karena harus melakukan hal-hal yang lain. Atau karena ada topik yang lebih menghebohkan.

Ini tentang Daffa yang berkawan dengan anak perempuan salah seorang tetangga kami di Taman Cemara ini. The girl's name is Ara, anak kelas 1 SD.

Nah, yang namanya Ara ini, suka banget main ke rumah kami. Kalau sore-sore waktu jalan anak2, tiba2 saja dia nongol ke dalam rumah. Tanpa beruluk salam, tanpa ba-bi-bu. Langsung aja nyelonong ke dalam rumah. Sudah gitu, dia ini suka usil banget mengacak2 mainan Daffa dan Nino yang (kadang) sudah dibereskan sama si Embak. Sering juga dia nekat mengajak anak-anak main kejar2an dan petak umpet di dalam rumah. Huaahhh... bisa dibayangkan untuk manusia kecil seukuran dia yang berbobot 45 kg bersliweran di dalam rumah kami yang tidak bisa dibilang luas. Gedebak-gedebuknya itu loh....

Yang bikin saya keki lagi, akhir-akhir ini Daffa suka ngajakin si Ara nge-game di komputer kami. Haduuuhhhh.... itu komputer kalo rusak terus gimana coba. Kalo yang ini, biasanya langsung dua anak itu saya suruh pindah dari depan komputer dan main sepedaan di luar.

Pokoknya, briefly, saya sebel banget sama anak ini. Kalo dia nongol, saya yang langsung sudah pasang tampang serem, dengan harapan dia ndak betah main di rumah kami.

Tapina, si Daffa ini loh. Dia ini yang kelihatan hepiiii banget kalo si Ara datang ke rumah. Bahkan kadang-kadang suka disamperin supaya main ke rumah kami. Entah untuk sekedar mo nunjukin pistol2an baru atau Nino yang sudah tambah kosa kata. Bahkan pernah suatu ketika, nih. Daffa berlari-lari pulang dari jalan-jalan sorenya, hanya untuk sekedar menyampaikan kepada emaknya: "Ma... Abang ini pacar Kak Ara loh, Ma. Abang suka sekali sama Kak Ara..."

Hu hu hu.... bisa terbayang nggak sih perasaan saya? Dilema nih....

Trus saya yang suka mikir panjang kemana-mana gitu. Membayangkan years from now, ketika tiba saatnya anak2 saya pulang membawa para calon istrinya. Bagaimana kalau ternyata saya tidak suka pada pilihan mereka? Bagaimana kalau ternyata kami tidak cocok each other? Bagaimana kalau ternyata para calon istri pilihan mereka itu juga tidak menyukai saya? Bagaimana kalau...? Bagaimana kalau....?

He he he..... wajar nggak sih kalau pikiran saya sudah melanglang buana ke sana? Soalnya saya yang bener-bener attached banget sama the boys. Mereka itu benar-benar belahan jiwa saya....

Is it me getting more stupid or the world spins too fast?

I just realized something, lately I had no time for reading books. Well, not really 'having no time' but I'm not really into reading anymore. I don't know, I guess internet has fascinated me so much. Or is it because now I'm a full time mother?

The clear thing is, I feel stupid and more stupid and more stupid day after day...

Welcome to unemployee world...!!!

Monday, September 24, 2007

Be commited to a relationship

Kemaren saya chatting sama teman saya, Titi. Sambil menunggu berbuka, kita bergosip ttg salah seorang teman kami waktu jaman masih kuliah dulu. Sebenernya nggak really bergosip sih, wong puasa kok nggosip. Kalo istilah kami tuh, mengambil hikmah dari permasalahan orang .

Jadi ceritanya, ada salah seorang teman kami named Riyana, teman seangkatan di Geofisika UGM dulu. Riyana ini sekarang tinggal di Papua bersama suaminya, sambil bekerja sebagai guru (entah guru entah dosen, pokoknya something related with educating people lah...). Nah, konon kabarnya, rumah tangga Riyana ini sedang diterpa badai karena keberadaan WIL alias Wanita Idaman Lain. Ujung2nya sampai Riyana harus berganti nomer HP karena merasa diteror si WIL ini. Halah....

Nah, menurut Titi, suami Riyana ini yang sebenarnya perlu dipermasalahkan. Kan semenjak beliau memutuskan untuk menikah dg Riyana, seharusnya beliau mengerti arti berkomitmen. Hmm... saya sih manggut-manggut aja. Soalnya, kalo menurut saya sih seharusnya tidak sesimple itu. Bukan sekedar finger pointing, ini salah si anu atau si inu... Kayaknya sih itu kumpulan dari berbagai macam permasalahan, meletupnya menjadi sebuah perselingkuhan...

Nah, yang menarik, Titi sempat melontarkan pertanyaan kepada saya. Adakah ketakutan pada diri saya bahwa suatu ketika hal tersebut akan menimpa keluarga kami.

Hmmm.... mungkin lebih tepatnya bukan ketakutan yang saya rasakan. Lebih kepada kesadaran bahwa kemungkinan itu ada. Toh suami saya juga manusia. Tapi saya percaya bahwa suami saya adalah orang yang trustworthy. He won't do anything behind me. Well, semoga saja pernyataan saya ini bukan suatu ketakaburan. We just believe in simple thing as the key of our relationship: communication. Any failures to build the good one will lead to many possibilities.

Mungkin kami bukan jenis yang selalu mengucapkan I love you pada pasangan kami every single day in our whole relation-life. Wong kadang2 suami saya juga lupa hari ulang tahun saya. Wedding anniversary-pun kadang suka dadakan teringat: 'Eh, iya ya... bulan ini ulang tahun pernikahan kita...' Masa-masa awal hidup bersama dulu, lumayan bermasalah juga buat saya. Serasa nggak diperhatikan, gitu loh. Tapi sekarang kok ya nggak apa-apa, walopun kadang suka terpikir: 'Seneng juga nih kalo tiba2 dapat surprised gift dari suami...' Tapi ya sudah, memang typical suami saya kayak begitu. Toh saya tahu sekali, dengan tidak mengingat kapan hari ulang tahun saya, bukan berarti dia tidak mencintai saya. We do know we love each other. We respect each other.

Kalau suatu ketika suami saya memutuskan ada wanita lain dalam hidupnya, bagi saya, itu berarti he is not the same person I'm fallen into. Mungkin itu saatnya kami harus mereview kebersamaan kami. I wish that day will never come, since I do hope I'll spend the rest of my life with him.

Saturday, September 22, 2007

Mama, mamm enyak...

My baby boy made an understandable statement when we had dinner today. Ketika itu kami lagi makan sate ayam dari tukang sate yang lewat di depan kompleks. Sambil mengunyah sate ayam plus lontong yang berbumbu kacang, dia melihat ke saya sambil menunjuk ke mulutnya: "Mama, mamm enyak..."

Ohalah, Nak... Kalau sate ayam bisa membuatmu lancar berbicara dan berkomunikasi, biarlah hari-hari besok emakmu belikan lagi sebanyak kamu mau....

Friday, September 21, 2007

Sendowo D-68 (part 2)

(part 2)

Sebenarnya saya cuman mau cerita sedikit menambahkan yang kemaren. Tentang keheranan saya. Betapa mereka, para anggota keluarga D-68, tidak berubah (kecuali bertambah tua tentunya...). Cara mereka memandang suatu permasalahan, cara mereka merespons masalah mereka, cara mereka berbicara dan bercerita....

Hhhh.... walaupun saya tidak ingat pasti alasan saya pindah dari D-68, tapi saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik yang tidak pernah saya sesali.

O iya, disana saya ketemu Bu Nanik, Mas Avi beserta istri dan

Sendowo D-68 (part 2)

(part 2)

Sebenarnya saya cuman mau cerita sedikit menambahkan yang kemaren. Tentang keheranan saya. Betapa mereka, para anggota keluarga D-68, tidak berubah (kecuali bertambah tua tentunya...). Cara mereka memandang suatu permasalahan, cara mereka merespons masalah mereka, cara mereka berbicara dan bercerita....

Hhhh.... walaupun saya tidak ingat pasti alasan saya pindah dari D-68, tapi saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik yang tidak pernah saya sesali.

O iya, disana saya ketemu Bu Nanik, Mas Avi beserta istri dan anaknya

Sendowo D-68 (part 2)

(part 2)

Sebenarnya saya cuman mau cerita sedikit menambahkan yang kemaren. Tentang keheranan saya. Betapa mereka, para anggota keluarga D-68, tidak berubah (kecuali bertambah tua tentunya...). Cara mereka memandang suatu permasalahan, cara mereka merespons masalah mereka, cara mereka berbicara dan bercerita....

Hhhh.... walaupun saya tidak ingat pasti alasan saya pindah dari D-68, tapi saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik yang tidak pernah saya sesali.

O iya, disana saya ketemu Bu Nanik, Mas Avi beserta istri

Sendowo D-68 (part 2)

(part 2)

Sebenarnya saya cuman mau cerita sedikit menambahkan yang kemaren. Tentang keheranan saya. Betapa mereka, para anggota keluarga D-68, tidak berubah (kecuali bertambah tua tentunya...). Cara mereka memandang suatu permasalahan, cara mereka merespons masalah mereka, cara mereka berbicara dan bercerita....

Hhhh.... walaupun saya tidak ingat pasti alasan saya pindah dari D-68, tapi saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik yang tidak pernah saya sesali.

O iya, disana saya ketemu Bu Nanik, Mas Avi dan

Sendowo D-68 (part 2)

(part 2)

Sebenarnya saya cuman mau cerita sedikit menambahkan yang kemaren. Tentang keheranan saya. Betapa mereka, para anggota keluarga D-68, tidak berubah (kecuali bertambah tua tentunya...). Cara mereka memandang suatu permasalahan, cara mereka merespons masalah mereka, cara mereka berbicara dan bercerita....

Hhhh.... walaupun saya tidak ingat pasti alasan saya pindah dari D-68, tapi saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik yang tidak pernah saya sesali.

O iya, disana saya ketemu Bu

Sendowo D-68 (part 2)

(part 2)

Sebenarnya saya cuman mau cerita sedikit menambahkan yang kemaren. Tentang keheranan saya. Betapa mereka, para anggota keluarga D-68, tidak berubah (kecuali bertambah tua tentunya...). Cara mereka memandang suatu permasalahan, cara mereka merespons masalah mereka, cara mereka berbicara dan bercerita....

Hhhh.... walaupun saya tidak ingat pasti alasan saya pindah dari D-68, tapi saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik yang tidak pernah saya sesali.

O iya, saya

Wednesday, September 19, 2007

Nino belajar bicara

Sudah lewat subuh. Sudah ngantuk lagi, tapi berasa males mau tidur lagi. Tadi makan sahur kebanyakan minum, jadi berasa pengen pipis terus.

Hari kemarin saya spending time sama Mama-nya si Aryo. Yup, Madamme de Demangan. Main2 aja, trus muter2 jemput Daffa sekolah, jalan2 ke Sanggrahan, ke Taman Palem, mampir ke Taman Cemara (aka. rumah, hehehe), trus sebelum mengantar pulang beliau, kita jalan2 ke Saphire Square. Trus ngobrol2 di rumah beliau, ngobrolin banyak hal. Sampai dirumah berasa capeee... banget.

Saya akhir2 ini kalo lagi sendirian suka tersenyum2 simpul. Hush, ini bukan tanda2 gangguan mental dan spiritual. Saya cuman sering keingat kelakuan anak saya yang kecil, si Nino. Aduh, anak itu lucuuuuu banget. Bener-bener yang menghibur hati sekali kalau nungguin dia. Biar lagi setress apapun, asal ngelihat wajah dan tingkah laku Nino, pasti deh langsung ketawa.

Nino lagi belajar ngomong. Well, memang agak terlambat sih kalau dibandingkan Daffa dulu. Tapi saya tidak terlalu merisaukannya. Kan setiap anak memang unique dan tidak bisa diperbandingkan.

Nah, walopun masih tidak membentuk suatu kata yang jelas (huahhh... jauuuhhh dehh), tapi Nino ini sudah merasa bisa berkomunikasi sama orang2 disekitarnya. Jadi, dia yang style yakin kalo ngomongnya sudah lurus bakal marah kalo orang yang diajakin ngomong nggak ngerti maksudnya. He...he...he... yang suka iseng tuh si Daffa. Kalo diajakin ngomong sama si Adek, bukannya mensupport adiknya buat benerin pelafalannya, tapi malah ngetawain sambil terus mengulang2 pengucapan adiknya yang masih belum lurus. Tapi emang lucu banget sih.

Ini nih summary vocabulary dia, yang so far berhasil kami 'sepakati' sebagai kamus baru keluarga Muchtar

'Nggaakk' = Nah ini adalah kata pertamanya dia. Pokoknya manteph banget deh kalo dia sudah teriak untuk menolak sesuatu yang disodorkan padanya. Paling sering diteriakkan kalo disuruh mandi. He he he... nurun emaknya banget ya, segan mandi...

'Jajah' = gajah,

'Koo..' (agak panjang bunyi oo nya)= Yakult,

'Yang' = nah, kalo ini tergantung konteks kalimatnya. Mostly artinya adalah hilang. Tapi kalo kita sdg ada tamu yang berstatus eyang, maka artinya adalah Eyang.

'Yaya, Poo, Itsi, Ting...' = mudah ditebak, ini adalah pengurutan karakter teletubbies menurut versinya Nino.

'Katkat' = susu coklat.

'Ntin' = Tante Ristin, ini adalah pacar adik saya yang kebetulan lagi berkunjung ke Jogja dan tinggal di rumah kami.

'Mmm' = Om Oki

'Bang' = Abang

'Mama, papa' = ini sih sudah dilafalkan dg jelas semenjak lama. Kalau dulu suka nyebutinnya 'Papa Cang' 'mama Cang' dan entah kami nggak tau apa maksudnya. Pokoknya kalo manggil papa or mama pasti pake embel2 cang gitu.

'Tang' = ikan. Hi hi... ada cerita lucu nih. Kemaren waktu main ke Demangan, kita kan duduk2 di teras pinggir kolam renang. Trus Nino ini nengok2 kedalam kolam sambil nyari2 ikan lewat. Sudah dikasih tahu kalau disitu tidak ada ikannya, dia tetep nggak percaya. Malah ditambah sambil ngintip2in drainage di pinggir kolam. Sudah gitu, sambil ngumpet2 dia lempar2 kue ke dalam kolam dg maksud mo ngasih makan ikan...:)) Dasar anak-anak..

'Mamam' = kalo yang ini, sering diucapkan kalo dia sedang jalan2 sore, trus liat anak tetangga makan. Biasanya terus dia menggumamkan 'mamam' sambil berjalan pulang. Maksudnya ya minta makan gitu loh...

Kosa kata yang lain sedang on progress di proses sama CPU dia. Jadi, sekarang ini kalau ngomong ke Nino harus yang jelas dan lambat. Tapi mungkin karena memang sedang masanya 'peka bicara', jadinya tiap kali kita melafalkan sesuatu dg jelas, dia pasti langsung mencoba menirukan.

Hehehe, bagus deh. nanti kalo sudah bisa berbicara dan berkomunikasi, kita rencana mau masukkan dia sekolah di Sunsmile. Sebenarnya dari kemarin2 sudah kepengin sih nyekolahin Nino. Tapi kuwatirnya nanti kalo dia bingung bahasa sebelum bisa ngomong, trus anaknya jadi depresi karena susah mengekspresikan kemauannya. Jadinya, yo wis, tunggu dulu dia bisa berbicara dalam bahasa Indonesia. Setidaknya, kami mengerti kemauan dia dalam hal-hal kecil sehari-hari.

Monday, September 17, 2007

Kemarin

Hari kemarin benar-benar hari yang penuh kejutan buat saya. Dimulai sore hari ketika ada telpun dari nomer Handphone yang tidak saya kenal. Ternyata Cak Nur sekeluarga dalam perjalanan ke Bandung, mau mampir ke Jogja. Cak Nur dan Marmelia (istri Cak Nur) adalah teman kami ketika masih di Duri dulu. Terakhir bertemu sebelum mereka sekeluarga pindah ke Egypt. Seneng banget deh ketemu teman lama. Sambil ngobrol, tidak berasa waktu berlalu dan mereka harus melanjutkan perjalanan ke Bandung.

Kemudian ada juga telpun dari my lost friend, Dyahsari. Dia ini teman dekat saya sedari SMP di Temanggung dulu. Berlanjut di SMA yang sama, kami tidak begitu dekat lagi karena kami punya teman2 dekat yang berbeda. Lulus SMA saya kuliah di Jogja dan Dyahsari kuliah di Jember (waakkss, jauhnya....).

Masa-masa kuliah, saya sempat ikut membantu2 gak jelas proses pembuatan skripsi Dyahsari. Then I lost track setelah dia menikah. Well, I got really mad at that time since she didn't invite me. It really hurted me to be ignored by one of your close friend (I considered her as one of my close friend). Tapi, ya sudahlah.... Mungkin memang harus begitu kejadiannya.

Anyway, we started keeping in touch (again) when I moved to Duri. Terakhir saya ketemu dia di Temanggung sepulang saya dari Scotland. She is prettier than I remember. Tapi dia memang cantik kok. She is beautiful in and out. She is typical of person who makes people sit and talk comportably with.

Dan setelah beberapa tahun tidak terdengar kabarnya, surprisingly she called. Seneng banged...banged...banged....

Trus kejadian yang lain lagi kemarin sore, Bu Gatot dan seorang ibu2 Taman Cemara datang bertamu. Gak kenapa-kenapa sih.... Cuman seneng aja. Lha wong selama ini ndak pernah2nya ditamuin tetangga. Apalagi ini Bu Gatot, yang termasuk salah satu 'pembesar' komples perumahan ini .

Begitulah sodara-sodara, surprisingly yesterday yang begitu menghebohkan saya.....

Monday, September 10, 2007

Marhaban Ya Ramadhan

Dua hari lagi Ramadhan. Seneng banget rasanya..... Tak berasa (alhamdulillah) kita ketemu Ramadhan lagi.

Untuk segenap kaum muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dunia, Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita dibersihkan dari segala kesalahan dalam memasuki bulan suci yang penuh berkah.

Thursday, September 6, 2007

Pengen mulai masak memasak lagi

Saya sudah lama absen dari hobi saya masak memasak. Rasa-rasanya semenjak kami pindah ke Jogja ini deh.
Otang (oven tangkring, red.) saya sudah raib entah dimana. Mungkin ada di gudang, tertimbun segala macam barang yang tidak muat masuk rumah. Loyang2 juga sudah entah kemana-mana. Pengen sih beli oven listrik yang agak canggih gitu. Yang pake timer dan thermostat. Tapi mengingat belum tinggal di rumah sendiri jadi menahan diri dulu deh. Saya sebenernya pengen oven yang integrated sama kompor itu loh, yang dinyalain pake gas. Kan asik tuh kalo sudah punya rumah sendiri, trus dapurnya kita desain sendiri...Hehehe...berkhayal sambil membayangkan punya rumah sendiri...
Intinya, saya pengen mulai rajin memasak lagi. Bikin-bikin camilan untuk anak-anak. Kebetulan Daffa sudah mulai rajin buka2 kulkas nyari2 snack untuk mengganjal perut kecilnya diantara waktu makan. Nino? Huaaahhh...., jangan tanya superboy satu ini. Kalo masalah makan, my lil angel ini jagoan keluarga kami. Tidak ada barang lewat ditangannya yang tidak dicicipin masuk mulut...
Jadi, as a starter, saya mo bongkar file resep saya. Waktu itu sudah saya compile baik-baik dan saya sort berdasarkan jenisnya. Cuman karena ganti komputer ini, jadi terselip entah kemana. Tapi saya yakin masih ada di salah satu harddrive, atau kalo enggak ketemu ya upload lagi dari back-up CD.
Kalo file sudah ketemu, saya bakal mengerahkan si embak untuk bongkar gudang nyari otang dan koleksi loyang saya. Hehe...kalo sudah pekerjaan2 yg kotor bgini, sebaiknya mengandalkan asisten deh. Bukannya saya takut kotor, cuman kalo saya yang bongkar gudang, jagoan2 saya bakal dg senang hati ikut andil membongkar juga. Nah, ini yang nanti kelanjutannya bakal panjang.
Jadi, kalau ada yang mo nyicip hasil experiment saya di dapur, dipersilakan mampir ke Taman Cemara C-20. Kalo bawa oleh-oleh  juga tidak bakal kami tolak .
Tunggu deh laporan selanjutnya dari dapur saya...

Hurray.... I found my Otang

Finally I, myself, found my Otang lying desperately at the corner of my godown. It was covered by thick dust. Poor otang of mine....

Pengen mulai masak memasak lagi

Saya sudah lama absen dari hobi saya masak memasak. Rasa-rasanya semenjak kami pindah ke Jogja ini deh.

Otang (oven tangkring, red.) saya sudah raib entah dimana. Mungkin ada di gudang, tertimbun segala macam barang yang tidak muat masuk rumah. Loyang2 juga sudah entah kemana-mana. Pengen sih beli oven listrik yang agak canggih gitu. Yang pake timer dan thermostat. Tapi mengingat belum tinggal di rumah sendiri jadi menahan diri dulu deh. Saya sebenernya pengen oven yang integrated sama kompor itu loh, yang dinyalain pake gas. Kan asik tuh kalo sudah punya rumah sendiri, trus dapurnya kita desain sendiri...Hehehe...berkhayal sambil membayangkan punya rumah sendiri...

Intinya, saya pengen mulai rajin memasak lagi. Bikin-bikin camilan untuk anak-anak. Kebetulan Daffa sudah mulai rajin buka2 kulkas nyari2 snack untuk mengganjal perut kecilnya diantara waktu makan. Nino? Huaaahhh...., jangan tanya superboy satu ini. Kalo masalah makan, my lil angel ini jagoan keluarga kami. Tidak ada barang lewat ditangannya yang tidak dicicipin masuk mulut...

Jadi, as a starter, saya mo bongkar file resep saya. Waktu itu sudah saya compile baik-baik dan saya sort berdasarkan jenisnya. Cuman karena ganti komputer ini, jadi terselip entah kemana. Tapi saya yakin masih ada di salah satu harddrive, atau kalo enggak ya upload dari back-up CD.

Kalo file sudah ketemu, saya bakal mengerahkan si embak untuk bongkar gudang nyari otang dan koleksi loyang saya. Hehe...kalo sudah pekerjaan2 yg kotor bgini, sebaiknya mengandalkan asisten deh. Bukannya saya takut kotor, cuman kalo saya yang bongkar gudang, jagoan2 saya bakal dg senang hati ikut andil membongkar juga. Nah, ini yang nanti kelanjutannya bakal panjang.

Jadi, kalau ada yang mo nyicip hasil experiment saya di dapur, dipersilakan mampir ke Taman Cemara C-20. Kalo bawa oleh-oleh juga tidak bakal kami tolak .

Tunggu deh laporan selanjutnya dari dapur saya...

Tuesday, September 4, 2007

New Stock-Player

Saya ke bank hari ini. Ceritanya mo nyoba investasi dalam bentuk lain. Kemarin2 rajin mengikuti berita harga saham. Sebenernya bukan semenjak kemarin, tapi sudah semenjak sekitar setahun lebih yll. Waktu itu saya masih kerja. Hampir tiap hari ngecheckin harga2 saham di website. Tapi karena keterbatasan panjang tangan, tidak pernah terealisasi rencana untuk bermain saham.

Sekarang, ketika pikiran sudah amat sangat ringan, waktu tak terbatas, dan (yang paling penting) tabungan masih memungkinkan, saya mau mencoba lagi. Tapi rasanya kalo terlibat langsung langsung, berhubung saya masih new player, kemungkinan sukses bakal kecil. Jadi saya ikut saja paket reksadana saham.

Setelah berdiskusi dengan suami, membandingkan performance dari masing2 manager investasi, biaya-biaya, kemudahan2, akhirnya kami jatuhkan pilihan kepada satu kandidat yang kami nilai cukup bagus dan stabil. Jadi, kerjaan saya tiap hari nambah satu. Kalau buka online situs, kecuali friendster dan multiply, saya wajib juga membuka www.bisnis.com, untuk tetap uptodate dengan IHSG.

Saturday, September 1, 2007

Tiring Week End

Weekend ini benar-benar weekend yang melelahkan buat saya. Fisik dan psikis. Dik Oki, adik bungsu saya, sakit lagi. Dia memang sebulan yang lalu, sepulang dari Bangka, kena Malaria Vivax, Demam Berdarah dan tifus. Tiga penyakit yang mungkin sebenarnya bisa dibilang penyakit 'standard', tapi tidak bisa dianggap enteng. Begitu dibawa ke RS, langsung turun komando dari dokter untuk menginap di rumah sakit. Lumayan juga, 8 hari mondar-mandir dari rumah ke rumah sakit untuk jaga. Waktu itu saya berbagi shift sama hubby, untung saja dia masih libur karena masalah visa.

Jadi, sehari kemarin saya bolak-balik 2 kali ke RS Bethesda, yang lumayan tidak dekat dari rumah. Kami sebenarnya biasa berobat di Jogja International Hospital. Tapi setelah sekian lama berobat kesana, rasa2nya progress yang didapat tidak signifikan. Akhirnya kami memilih Bethesda yang memang sudah cukup 'berumur'.

Alhamdulillah, ketika hasil laboratorium darah sudah keluar dan dibahas dg dokter, tidak ada ke'tidakberesan' fungsi organ dalam. Ternyata ketidakenakan yang dirasakan Dik Oki adalah bagian dari proses recovery penyakit yang lama. Hhhh.... lega banget deh mendengarnya.