Thursday, April 3, 2008

saham, oh.... saham....

Sepekan indeks melorot 9,67% Bursa kian suram

JAKARTA: Kekhawatiran terhadap tingginya laju inflasi dalam negeri dan prospek perekonomian global yang buram menyeret indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 104,22 poin (4,45%) ke level 2.237,97.

Sepanjang pekan ini, IHSG longsor 9,67%, 239,61 poin dari level penutupan Jumat pekan lalu sebesar 2.477,59. Apabila dijumlah, penurunan indeks pekan ini merupakan yang terbesar sejak awal 2008, setelah penutupan pasar pada 22 Januari dengan IHSG tergerus 7,7%.

Hampir seluruh bursa saham Asia kemarin ditutup positif. Hingga pukul 20:54 tadi malam, indeks Dow Jones melemah 45.75 poin.

"Pembuat kebijakan terperangkap di antara dua keputusan sulit. BI tidak bisa mengambil risiko untuk meningkatkan suku bunga, karena akan memperlambat pertumbuhan ekonomi," kata Jason Chong, yang membantu mengelola dana senilai US$600 juta, sebagai Chief Investment Officer di UOB-OSK Asset Management, di Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

"Meski inflasi terkonfirmasi, pasar masih butuh kepastian soal harga BBM. Kalau harga dinaikkan, berapa besar, sehingga investor pasar dan pelaku usaha di sektor riil bisa mengukur risiko," tutur broker PT Amantara Securities Yohannes Eko.

Inflasi pada Maret mencapai 0,95%, sehingga inflasi IHK dalam triwulan I/2008 tercatat 3,41% (quarter to quarter) dan 8,17% (tahunan).

Menyikapi gonjang-ganjing pasar saham, ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto menilai pasar agak nervous ketika mengetahui Bank Dunia, IMF, dan ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah target pemerintah.

Namun, ECM Strategist PT Trimegah Securities Tbk Satrio Utomo menyangsikan hal itu. Secara teknis, broker sedang membuang saham grup Bakrie, sehingga indeks melorot tajam.

Kepercayaan hilang


Rontoknya IHSG kemarin juga menjalar ke pasar surat utang negara (SUN). Menurut Direktur PT Trimegah Securities Tbk Desimon, harga SUN anjlok karena investor kehilangan kepercayaan.

"Inflasi yang tinggi hanya menjadi pemicu kejatuhan harga SUN. Sejak beberapa waktu lalu, harga SUN cenderung turun, karena terimbas krisis global. Bearish di bursa global, kini inflasi domestik tinggi. Sudah lengkap ceritanya."

Desimon menjelaskan pasar SUN menunggu intervensi pemerintah dan Bank Indonesia.� Pasar, menurut dia, kini menanti penjelasan strategi pemerintah dalam menambal defisit APBN dan mengatasi inflasi.

"Respons pemerintah cukup bagus. Pasar panik hari ini dan pemerintah merespons hal itu dan tidak membiarkannya terjadi," ujar Edhi Santoso Widjojo yang membantu mengelola US$151 juta di PT AXA Management Indonesia.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan meminjam dana dari Jepang, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk membiayai defisit yang diperkirakan 2,1% dari produk domestik bruto tahun ini.

Dia menilai risiko tekanan ekonomi global saat ini sangat tinggi, tetapi pemerintah telah mengantisipasinya dengan mengajukan percepatan perubahan APBN 2008.

Menko Perekonomian Boediono menyatakan semua kebijakan pemerintah sudah diarahkan pada perhitungan cukup mantap dengan tujuan mengamankan APBN sebagai prioritas utama. "Proses revisi sedang berlangsung. Di sana, kita tunjukkan penerimaan dan pembiayaan berada dalam posisi seimbang."

Di lain pihak, bank sentral mempertahankan BI Rate di level 8% setelah mencermati dan mempertimbangkan prospek ekonomi global, regional, dan domestik. Posisi tersebut konstan sejak 6 Desember 2007.

Rapat Dewan Gubernur BI menilai perkembangan ekonomi global kurang kondusif dan perekonomian Indonesia yang melambat pada tiga bulan pertama. Ini disebabkan oleh pertumbuhan ekspor yang juga melambat akibat pengaruh perekonomian dunia.

"Inflasi ke depan diperkirakan cukup tinggi dan didominasi oleh tekanan biaya terutama tingginya harga komoditas internasional," ujar Deputi Senior Gubernur BI Miranda S. Goeltom membacakan pernyataan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, kemarin. (16/11/ Anugerah Perkasa/M. Yunan Hilmi/Arif Gunawan S./Ahmad Muhibbuddin)

Oleh Pudji Lestari & Wisnu Wijaya(pudji.lestari@bisnis.co.id/wisnu.wijaya@bisnis.co.id)
Bisnis Indonesia

2 comments:

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Projetores, I hope you enjoy. The address is http://projetor-brasil.blogspot.com. A hug.

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Vinho, I hope you enjoy. The address is http://vinho-brasil.blogspot.com. A hug.