Tuesday, September 25, 2007

My son's girlfriend

Sebenarnya saya sudah mau menulis ttg ini long time a go. Tapi selalu saja terlupa karena harus melakukan hal-hal yang lain. Atau karena ada topik yang lebih menghebohkan.

Ini tentang Daffa yang berkawan dengan anak perempuan salah seorang tetangga kami di Taman Cemara ini. The girl's name is Ara, anak kelas 1 SD.

Nah, yang namanya Ara ini, suka banget main ke rumah kami. Kalau sore-sore waktu jalan anak2, tiba2 saja dia nongol ke dalam rumah. Tanpa beruluk salam, tanpa ba-bi-bu. Langsung aja nyelonong ke dalam rumah. Sudah gitu, dia ini suka usil banget mengacak2 mainan Daffa dan Nino yang (kadang) sudah dibereskan sama si Embak. Sering juga dia nekat mengajak anak-anak main kejar2an dan petak umpet di dalam rumah. Huaahhh... bisa dibayangkan untuk manusia kecil seukuran dia yang berbobot 45 kg bersliweran di dalam rumah kami yang tidak bisa dibilang luas. Gedebak-gedebuknya itu loh....

Yang bikin saya keki lagi, akhir-akhir ini Daffa suka ngajakin si Ara nge-game di komputer kami. Haduuuhhhh.... itu komputer kalo rusak terus gimana coba. Kalo yang ini, biasanya langsung dua anak itu saya suruh pindah dari depan komputer dan main sepedaan di luar.

Pokoknya, briefly, saya sebel banget sama anak ini. Kalo dia nongol, saya yang langsung sudah pasang tampang serem, dengan harapan dia ndak betah main di rumah kami.

Tapina, si Daffa ini loh. Dia ini yang kelihatan hepiiii banget kalo si Ara datang ke rumah. Bahkan kadang-kadang suka disamperin supaya main ke rumah kami. Entah untuk sekedar mo nunjukin pistol2an baru atau Nino yang sudah tambah kosa kata. Bahkan pernah suatu ketika, nih. Daffa berlari-lari pulang dari jalan-jalan sorenya, hanya untuk sekedar menyampaikan kepada emaknya: "Ma... Abang ini pacar Kak Ara loh, Ma. Abang suka sekali sama Kak Ara..."

Hu hu hu.... bisa terbayang nggak sih perasaan saya? Dilema nih....

Trus saya yang suka mikir panjang kemana-mana gitu. Membayangkan years from now, ketika tiba saatnya anak2 saya pulang membawa para calon istrinya. Bagaimana kalau ternyata saya tidak suka pada pilihan mereka? Bagaimana kalau ternyata kami tidak cocok each other? Bagaimana kalau ternyata para calon istri pilihan mereka itu juga tidak menyukai saya? Bagaimana kalau...? Bagaimana kalau....?

He he he..... wajar nggak sih kalau pikiran saya sudah melanglang buana ke sana? Soalnya saya yang bener-bener attached banget sama the boys. Mereka itu benar-benar belahan jiwa saya....

No comments: