Thursday, August 9, 2007

He is my boy....

Saya masih online nih. Nungguin janjian chatting sama hubby. Kayaknya waktu disana lagi maghrib deh, jadinya belum nongkrongin laptopnya...

Tadi siang disekolah Abang, saya dicegat sama Principle-nya. Blio kayaknya lagi nggak sibuk, trus pengen ngajakin ngobrol2 seputar anak-anak didiknya. Menyenangkan sekali ternyata mendengar beliau bercerita ttg anak-anak. She really loves her job.

Salah satu komentarnya yang membuat saya sangat bangga adalah ttg Daffa. Anak saya yang tidak pernah bisa diam ini, sudah mulai sedikit lebih 'dewasa'. He is kind of being a leader for his classmates. Mungkin bisa dipahami karena umur Daffa yang paling tua dibandingkan anak2 yang lain.

Sebenarnya dulu saya mendaftarkan Daffa untuk kelas Prep-1. Tapi berhubung ini sekolah baru, peserta Prep-1 ternyata cuman Daffa seorang. Jadinya dia dimasukkan ke Nursery class. Dg umur siswa lain berkisar antara 3 - 3.5 thn, of course Daffa yang sdh 4 thn jadi yang tertua above all. Kalo yang lain masih pada bandel2 mengikuti kata hati mereka (kebayang nggak sih, nyuruh anak umur 3 thn utk duduk diam mendengarkan cerita bu guru?), Daffa sudah mulai memperhatikan dan imitating whatever the teachers says. bahkan juga menegur teman sebelahnya yang suka ngajakin ngobrol ditengah pelajaran. Hehehe.... I'm so damn proud of him. He is my boy....

O iya, tadi pagi saya sempat berdebat sedikit dg Daffa. Begini kronologis perkaranya. Dia bercerita kalo ada teman baru di kelas.

"Namanya Muffin, Ma"

"Hah, Muffin? Apa Abang nggak salah dengar tuh? Muffin kan nama kue. Masak teman Abang namanya kayak nama kue bgitu?"

"Iya, Ma. Baru kemaren masuk ke kelas. Kata Miss Manda, namanya Muffin. Nanti deh, Abang tunjukkan sama Mama yang namanya Muffin..."

Ketika siangnya ketemu sama Principle dan ngobrol2, terangkat pula topik ttg anak baru teman sekelas Daffa ini. Dan ternyata namanya adalah: Marvin...!! Sambil ketawa saya cerita ttg perdebatan kami sebelum berangkat tadi pagi. Miss Deti ketawa, dan berkomentar sesuatu yang bener2 menyentuh hati saya.

"So, Daffa tells you everything happening in school ya?"

Komentar yang almost nothing itu bener2 terngiang2 dalam kepala dan hati saya. Sumpah, saya merasa bahagia sekali ada orang lain yang menyimpulkan demikian.

Well, mungkin anak2 lain juga melakukan hal yang sama to their moms. But this is Daffa, and he is my boy...

No comments: