Tuesday, May 20, 2008

kekerasan pada wanita

Beberapa hari yang lalu saya share dengan seorang teman. Diantara beberapa tema percakapan, ada sebuah topik yang membuat saya tercengang beberapa saat. Tentang kekerasan pada wanita.

Dia, wanita yang ada dalam pembicaraan kami, adalah seorang sarjana S2, hidup di sebuah negara super modern, bersuamikan seorang lelaki yang tidak kalah tinggi pendidikannya. Setiap kali dia melakukan suatu kesalahan, suaminya menegur dengan cara memukul. Keras tidaknya pukulan tergantung pada tingkat kesalahan yang dilakukan.

Karena sudah sedemikian lamanya si wanita ini mengalami perlakukan yang sedemikian, akhirnya dia berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang wajar. Setiap suaminya memukul sebagai konsekuensi atas kesalahan yang dilakukan, dia akan menerimanya as it is.

Pagi ini, saya membaca posting yang menarik dari mbakyu saya di German. Isinya masih seputar kekerasan pada wanita. Saya postingkan artikel dari mbakyu saya itu disini. Thanks Mbak Ade...

BUNGA

Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan
hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan
kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari
ini ia mengirim aku bunga.



Aku mendapat bunga hari ini. Ini bukan ulangtahun
perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai
mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit
sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena ia
mengirim bunga padaku hari ini.
Aku mendapat bunga hari ini, padahal hari ini
bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam
ia memukuli aku lagi, lebih keras dibanding
waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari
istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja
aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk
meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi
hari ini….




















1 comment:

azfaAZ said...

mudah2an itu suami di beri hidayah... apapun agamanya... pasti yang dilakukan bertentangan dengan agamanya...
semoga mbak s2 itu diberikan jalan keluar yang terbaik...:)