Wednesday, December 26, 2007

The future lost city..???

Kemarin dulu, waktu di Sidoarjo, saya sempatkan mampir ke lumpur panas pond. Biarpun saya sudah beberapa kali mudik semenjak pertama munculnya lumpur panas, tapi nggak pernah dengan sengaja berhenti dan melongok ke dalam tanggul. Soalnya melihat Jl. Raya Porong yang semacet itu berasa malas aja mo minggir. Padahal setiap pulang ke Sidoarjo kami pasti melewati genangan lumpur tersebut, lha wong mbakyu dan mas ipar saya kan tinggal di Pasuruan, jadi pasti lah ada acara lewat Jln Raya Porong kalau mau silaturahmi kesana.

Yang kepingin melihat lumpur panas kemarin itu sebenarnya si Embak. Si embak ini memang sengaja saya ajak ikut mudik dalam rangka mengasisteni saya dalam menjaga anak-anak selama perjalanan. Soalnya bisa dibilang, it was my longest driving ever. Nah, biar dia komplit senengnya, saya turutin aja kemauannya untuk melihat lumpur panas. Itung-itung saya juga sekalian melihat yang belum pernah saya lihat.

Diatas tanggul pond di tepi Jalan Raya Porong itu saya benar-benar terkesima. Jejak tiga kecamatan yang tergenang lumpur tersebut hampir tidak kelihatan lagi. Sejauh mata memandang, di dalam tanggul nyaris hanya terlihat genangan air dan asap yang mengepul dari pusat semburan terbesar. Masih terlihat sisa bubungan atap 3-4 rumah, lengkap dengan genting2nya. Sementara itu banyak apungan 'sisa-sisa peradaban'. Ada cushion sofa, bantal, sandal jepit, bahkan terlihat badan gerobak dari kayu. Abang tidak henti-hentinya berkomentar: "Kasihan ya, Ma, orang-orang yang dulu tinggal disini. Mereka kan jadi tidak punya rumah lagi".

Saya jadi mikir jauh. Teringat pada kisah sebuah kota yang tertimbun abu hasil letusan gunung api Vesuvius di Italia sana: Pompeii. Kota yang akhirnya 'ditemukan' kembali 1600 tahun kemudian. (Bagi yang belum pernah mendengar ttg sejarah ini, bisa sedikit membacanya di sini.)

Trus saya jadi menyambungkan kemungkinan-kemungkinan yang bermunculan dalam kepala saya. Mungkin nggak ya.... Suatu ketika nanti, entah berapa ribu tahun (atau puluhan ribu tahun) dari sekarang, ada penggalian situs purbakala yang menemukan sebuah peradaban yang dinyatakan hilang. Yang ternyata adalah Kecamatan Porong dan sekitarnya. Hi hi hi, trus sempat juga saya kepikir iseng mo ninggalin sendal jepit plastik yang sudah digrafir nama saya. Siapa tahu saat itu sandal tersebut masih ada dan termasuk dalam salah satu temuan bersejarah. He he he, berkhayal.com.

Sayang saya tidak bisa memotret-motret pond tersebut. Tangan saya sibuk memegangi Abang dari kemungkinan terserempet truk-truk yang memuat tanah untuk mempertinggi tanggul. Tapi hebat loh, kejadian yang seharusnya sudah dikategorikan sebagai bencana nasional tersebut, oleh beberapa orang bisa dieksploitasi sebagai sumber penghasilan. Bayangpun deh, parkir mobil di pinggir jalan tarifnya 5000 rupiah. Mau naik ke tanggul (yang sebenarnya tidak diperbolehkan dengan alasan keamanan), kalau sedang sepi pengunjung, satu orang dikenai tarif 3000 rupiah.

No comments: