Ngeluyur tetep jalan terus biarpun sudah nggak punya mobil. Lha mau gimana lagi, kalo ngendon dirumah terus, krucil-krucil itu bikin heboh dengan berkelahi tiap 5 mnt sekali.
Selama ini Nino belum pernah naik sarana transportasi umum kecuali pesawat. Karena, untuk alasan kepraktisan, saya jarang mengajak dia bepergian. Habis, pasti ribet sih ya ngajak anak seumuran itu kalo tidak membawa kendaraan sendiri. Yang harus nenteng susu lah, diapers lah, baju ganti lah, dll, dll. Belum lagi pasti abangnya nggak rela ditinggal dirumah kalau tahu adiknya diajakin pergi.
Nah, beberapa hari yll saya bertekad membawa si kecil dan si besar jalan-jalan mencoba naik beberapa public transportation. Dimulai dengan bis kota kuning (yang terkenal dg full copet) sampai ke Mirota Kampus UGM. Trus dilanjut dengan bis kota oranye jalur 4 sampai ke Gondolayu. Dari situ kemudian naik becak ke Kotabaru. Perjalanan kemudian diakhiri dengan naik taksi pulang ke rumah.
Melihat ekspresi Nino ketika naik bis kota, saya hampir mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan. Bagaimana tidak, mukanya yang kelihatan takut dan menderita banget. Sambil dipangku, dia berpegang kuat-kuat pada tangan si Embak. Begitupun naik bis yang kedua. Wajahnya mulai kelihatan ceria ketika diajak naik becak.
Hmmm.... jadi, perlu ditraining beberapa kali lagi nih supaya bisa enjoy naik bis kota. Lha wong emaknya penggemar bis kota jeh....
No comments:
Post a Comment